Membangun Indonesia melalui dunia Pendidikan dengan pembelajaran dalam Jaringan yang efektif dan menyenangkan
Masyarakat dunia saat ini sedang mengalami masa pandemi Covid 19. Entah berapa banyak nyawa yang sudah melayang akibat virus yang mematikan ini. Semakin hari semakin banyak korban berjatuhan, ada yang mendadak mati di jalanan, di kantor, di kendaraan dan masih banyak lagi. Entah sampai kapan fenomena ini akan berakhir, yang tentu saja sangat kita harapkan masa masa itu. Masa dimana manusia bebas mengunjungi tempat manapun, bebas berteman dengan siapapun, bebas merayakan hari raya dengan penuh suka cita, bebas berjamaah di Masjid dan tempat ibadah lainnya, bebas bertemu teman teman di Sekolahnya, bebas dari masker, Face shield, dan baju ODP yang sangat mengganggu kenyamanan kita. Sungguh masa itu sangat kita nantikan, kita harapkan, semoga Alloh SWT segera mengangkat virus corona dari Bumi ini.
Sebagai
upaya untuk mencegah wabah Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan agar
sekolah-sekolah meminta siswanya untuk belajar di rumah. Mulai 16 Maret 2020
sekolah menerapkan metode pembelajaran siswa secara daring. Sistem pembelajaran
daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap
muka secara langsung antara guru dan siswa tetapi dilakukan melalui online yang
menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar
mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Media
daring yang digunakan dalam pembelajaran bermacam- macam (WhatsApp, Google
Classroom, Website)
Kebanyakan anak saat ini mengeluh ingin segera masuk sekolah bertemu teman temannya yang hampir setengah tahun tidak berjumpa, bercanda bersama, rindu ingin mendengarkan guru mengajar, rindu jajan di kantin sekolah, rindu bersepeda bersama saat berangkat dan pulang sekolah. Pembelajaran Daring sudah mulai terasa membosankan, bosan dengan kuota yang banyak, bosan dengan tugas yang menumpuk, bosan kena marah orang tua gara gara biayanya ternyata tidak sedikit. Banyak orang mengeluh saat ini, tidak hanya anak anak, tapi orang tua dan guru juga banyak yang mengeluh dengan keadaan ini.
Dari banyak hal di atas, inilah tantangan bagi kita semua kaum guru
untuk membangkitkan semangat terutama untuk anak didik kita yang mulai
bosan dengan pembelajaran Daring ini. Kita harus membuat keadaan penat
ini menjadi menyenangkan bagi mereka. Tugas yang menumpuk menjadi tugas
yang ringan dan menyenangkan dengan memberikan tugas yang tidak terlalu
banyak tapi bermakna. Kita harus berusaha memberikan materi yang bagus,
menarik dan mudah dipahami anak, dengan memberikan media dan metode yang tidak
monoton karena banyak sekali aplikasi pembelajaran yang bisa kita
lakukan saat ini. Kita juga bisa menekan Kuota yang boros dengan kuota
yang bersahabat dengan memilih metode dan media yang murah meriah yang
tidak terlalu membutuhkan kuota sehingga nyaman untuk semuanya.
Selama masa pandemi banyak waktu bagi guruuntuk menggali ilmu . Diklat, webinar,
pelatihan daring banyak sekali ditawarkan. Saya sendiri sudah ikut lebih dari
15 macam diklat dan webinar pembelajaran yang ternyata luar biasa bergunanya
untuk dipraktekkan dalam masa pembelajaran daring saat ini. . Banyaknya
jenis aplikasi pembelajaran yang disampaikan sangat membantu untuk guru
terutama saya untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran daring dengan berbagai
metode, media, aplikasi yang berbeda beda yang diharapkan dapat memberi variasi
pembelajaran sehingga siswa tidak akan merasa bosan (menyenangkan) dan efektif.
Proses belajar mengajar dikatakan efektif apabila pembelajaran tersebut dapat
mencapai tujuan yang diharapkan serta siswa dapat menyerap materi pelajaran dan
mempraktekkannya. Walaupun masa pandemi
yang kelihatannya guru lebih santai karena tidak ada jam tatap muka yang harus
disiplin, tetapi kenyataannya guru malah lebih sibuk, lebih lelahkarena
ternyata dalam persiapan, pelaksanaan, dan proses pengolahan nilai lebih lama.
Selain itu perhatian ke anak juga lebih intens , karena bila tatap muka ada
siswa yang tidak ikut pelajaran bisa langsung dicari yang paling paling di
kantin atau di masjid ketiduran sehabis sholat, tetapi dengan pembelajaran
daring lebih sulit memantau siswanya, ada yang tidak mengikuti karena tidak
punya kuota, tidak ada sinyal, kurang paham tentang materinya, tidak bisa cara
mengirim tugasnya , tidak punya HP, Tidak boleh membawa HP di pondok, dan masih
banyak lagi alasan siswa. Yang paling parah lagi, kendala pembelajaran daring
adalah bagi siswa baru. Untuk siswa baru tingkatSMP/SMA mungkin sudah lancar dalam
mengoperasikan HP, tetapi untuk siswa TK dan SD yang lebih berperan adalah
orang tua siswa, seolah olah orang tuanyalah yang menjadi siswa, sehingga
disini banyak orang tua yang mengeluh untuk pembelajaran daring ini, disisi
lain, guru menjadi sulit menilai hasil belajar siswa yang sebenarnya. Bisa jadi
siswa yang sudah lihai mengoperasikan HP sebelum Covid akan lebih bagus
nilainya daripada siswa yang sebelumnya tidak memiliki HP yang sebenarnya anak
pintar di akademis, tetapi karena pengetahuannya kurang di pengoperasian HP
maka nilainya mungkin tidak terlalu bagus, karena pembelajaran daring ini
selain harus pintar akademik juga harus pintar dalam hal pengoperasian HP,
tetapi walaupun akademiknya kurang tetapi dia pintar dalam hal pengoperasian HP
maka bisa saja jawabannya mengambil atau mencari di internet secara cepat
sehingga nilainya juga jadi lebih baik.
Menurut saya dan hasil diskusi dengan siswa, pembelajaran Daring ini banyak sekali
kelebihan dan kekurangannya, antara lain :
1.Guru jadi lebih harus meningkatkan kemampuan
IT-nya lagi
2.Guru jadi lebih bisa menilai secara Objektif,
karena nilai langsung otomatis masuk apa adanya
3.Guru lebih santai secara waktu dan penampilan
saat proses pembelajaran daring
4.Guru memerlukan perencanaan yang matang dalam
pembuatan perangkat pembelajaran, pemilihan strategi, media, teknik, model
pembelajaran, hingga evaluasi pembelajaran yang semua itu saling
berkesinambungan.
5.Guru perlu menggunakan model – model
pembelajaran yang efektif dan inovatif agar dalam pembelajaran yang dilakukan dapat
lebih variatif , menyenamgkan dan berjalan lancar.
6.Guru menggunakan model pembelajaran yang
disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan sehingga kesesuaian antara
keduanya dan semua komponen menjadi tepat guna.
7. Siswa merasa
lebih santai dan senan
8. Siswa merasa
punya lebih banyak waktu dirumah bersama keluarganya.
9. Siswa merasa
punya lebih banyak waktu beristirahat dan bersantai
10. Siswa merasa
lebih rileks dan tidak tegang
11. Siswa merasa
boros dikarenakan kuota jadi cepat habis
12. Siswa merasa
lebih sulit memahami materi yang disampaikan oleh guru
13. Siswa merasa
sedih karena uang jajan yang didapatkan berkurang
14. Siswa merasa
kegiatan sosial dengan teman-temanya terhambat
Salah satu contoh pembelajaran daring yang
diharapkan dapat efektif dan menyenangkan